
Makanan Asin VS Makanan Manis: Mana Yang Lebih Bahaya?
Dalam kehidupan sehari-hari, makanan merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Selain berfungsi sebagai sumber energi, makanan juga memberikan kenikmatan dan kepuasan bagi lidah. Di antara beragam jenis makanan yang ada, makanan asin dan makanan manis termasuk dua jenis yang sering dikonsumsi oleh banyak orang. Namun, seiring dengan meningkatnya masalah kesehatan seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas, muncul pertanyaan, “Mana yang lebih bahaya: makanan asin atau makanan manis?”
Makanan asin adalah makanan yang mengandung kadar garam tinggi, seperti camilan gurih, makanan laut asin, daging olahan, dan makanan instan. Asupan garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah kondisi medis yang menjadi faktor risiko utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Saat kita mengonsumsi terlalu banyak garam, tubuh akan menyimpan lebih banyak air, yang akhirnya menyebabkan peningkatan tekanan darah. Selain hipertensi, makanan asin juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada organ dalam seperti ginjal. Ginjal berfungsi sebagai penyaring racun dan limbah dari darah. Konsumsi garam yang berlebihan menyebabkan peningkatan beban kerja pada ginjal, yang dapat menyebabkan kerusakan dan berkontribusi pada perkembangan penyakit ginjal kronis.
Jika seseorang telah didiagnosis dengan hipertensi atau penyakit ginjal, dokter biasanya akan merekomendasikan untuk mengurangi asupan garam secara signifikan. Pengobatan hipertensi melibatkan penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, serta perubahan gaya hidup, seperti olahraga teratur, diet sehat, dan menghindari konsumsi garam berlebihan. Pencegahan masalah terkait makanan asin dapat dimulai dengan mengurangi konsumsi makanan yang tinggi garam. Menjaga pola makan yang seimbang dengan mengonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan daging tanpa garam tambahan akan membantu menjaga tekanan darah normal. Penting juga untuk membaca label pada makanan olahan dan camilan, karena banyak makanan yang mengandung garam lebih tinggi dari yang kita perkirakan.
Makanan manis adalah makanan yang mengandung kadar gula tinggi, seperti kue, permen, minuman bersoda, dan makanan penutup manis. Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama terkait dengan diabetes dan obesitas. Diabetes adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mengatur kadar gula darah dengan baik, karena kurangnya produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Ketika kita mengonsumsi gula berlebihan, terutama dalam bentuk gula tambahan atau gula olahan, tubuh merespons dengan meningkatkan kadar gula darah. Secara berulang, hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan langkah awal menuju diabetes tipe 2. Selain itu, gula juga berkontribusi pada penambahan berat badan dan obesitas, karena kalori dari gula yang tidak digunakan sebagai energi akan disimpan sebagai lemak di dalam tubuh.
Pengobatan diabetes melibatkan pengaturan kadar gula darah melalui penggunaan obat-obatan, insulin, atau kombinasi keduanya. Selain itu, penderita diabetes perlu mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk mengikuti pola makan yang tepat, rutin berolahraga, dan mengontrol berat badan. Pencegahan masalah terkait makanan manis melibatkan mengurangi konsumsi gula tambahan dalam makanan dan minuman. Sebagai gantinya, Anda dapat mengonsumsi sumber gula alami seperti buah-buahan segar. Hindari minuman bersoda dan minuman manis lainnya yang tinggi gula serta konsumsi camilan manis secara berlebihan. Penting juga untuk membaca label pada produk makanan, karena gula sering ditambahkan ke dalam makanan yang tidak terduga.
Dalam pemeriksaan Kesehatan rutin, cek gula darah menjadi salah satu pemeriksaan yang dilakukan, cek gula darah bisa dilakukan secara mandiri, kita juga bisa melakukan cek gula darah di laboratorium atau penyedia jasa tes kesehatan. Umumnya, kita diminta untuk berpuasa sebelum pengukuran guna mendapatkan hasil pengukuran kadar gula darah puasa. Di tiap instansi Kesehatan diwajibkan memiliki alat cek gula darah, karena penyakit diabetes ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan nya dan alat seperti ini sangat membantu untuk mengontrol gula darah. PT Interskala Sehat Sejahtera memiliki alat cek gula darah yang dapat membantu Anda Petugas Medis dalam membantu mendeteksi apakah pasien termasuk golongan diabetes atau tidak. Yasse Blood Glucose Meter GLM-77 memiliki fitur unggulan seperti deteksi tinggi atau rendahnya gula, waktu yang dibutuhkan 8 detik dan memiliki garansi 5 tahun.
Dalam perdebatan makanan asin vs makanan manis, keduanya memiliki dampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Makanan asin dapat meningkatkan risiko hipertensi dan kerusakan ginjal, sementara makanan manis dapat menyebabkan diabetes dan obesitas. Kunci untuk menjaga kesehatan adalah mengadopsi pola makan seimbang, mengurangi konsumsi garam dan gula tambahan, serta mengikuti gaya hidup sehat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan Anda. Dengan perhatian pada pola makan dan gaya hidup yang tepat, kita dapat mencegah banyak masalah kesehatan yang terkait dengan konsumsi makanan asin dan manis secara berlebihan.
Sumber :
08 Agustus 2023