
Perubahan Iklim: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Tubuh
Pada abad ke-19, perubahan iklim hanyalah sebatas teori dan probabilitas yang disampaikan oleh para ilmuwan, namun di abad ke-20 ini, perubahan iklim adalah realitas yang semakin nyata kita rasakan akibatnya. Selain suhu yang semakin panas, iklim ekstrem ini membawa gelombang panas yang dapat memicu dehidrasi, kelelahan, bahkan heat stroke pada anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Di balik perubahan cuaca ini, ancaman tersembunyi lain juga mengintai bagi manusia, yakni penyebaran penyakit menular. Meningkatnya suhu bumi memberi “rumah baru” bagi nyamuk pembawa malaria dan demam berdarah untuk berkembang di wilayah yang sebelumnya bebas dari risiko penyakit tersebut. Tak hanya itu, polusi udara yang dihasilkan pembakaran bahan bakar fosil juga memperburuk kualitas udara dan memicu masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis. Kesehatan kita terancam dari berbagai sisi, baik secara langsung maupun tak langsung akibat perubahan iklim.
Bayangkan dampak perubahan iklim ini seperti rantai panjang yang mengikat tubuh kita dari berbagai arah. Tubuh kita selayaknya mesin, harus terus bekerja keras menyeimbangkan suhu agar tidak “overheat“. Udara yang kita hirup kian terasa berat, seolah seperti asap rokok yang menggerogoti paru-paru perlahan. Cuaca ekstrem dari perubahan iklim juga menghambat pertumbuhan pangan, membuat masyarakat rentan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Di sisi lain, ancaman ini merambah ke kesehatan mental di mana pressure akibat bencana alam dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Mengurangi dampak perubahan iklim di lingkungan berarti memperjuangkan kesehatan kita. Setiap langkah kecil menyelamatkan lingkungan adalah langkah untuk melindungi diri dan generasi mendatang dari ancaman perubahan iklim yang kian nyata.
11 November 2024