Stunting yang kita tahu mempengaruhi perkembangan tumbuh anak seperti tinggi dan berat badan anak serta mempengaruhi daya tangkap anak dalam menerima sesuatu hal baru. Dampak stunting pada anak terbagi menjadi dampak jangka pendek dan jangka panjang. Secara jangka pendek, terlihat ada pengaruh terhadap tinggi badan dan perkembangan anak. Namun, bahaya stunting pada anak tidak berhenti pada jangka pendek. Berikut beberapa dampak jangka panjang stunting yang perlu diwaspadai karena berdampak pada masa depan anak:

• Gangguan kognitif, kondisi stunting ini sering dihubungkan dengan kecerdasan yang lebih rendah pada usia sekolah. Terlihat dengan jelas bahwa stunting tidak semata memengaruhi tampilan fisik, tetapi juga aspek intelektual sang anak.
• Kesulitan belajar, Stunting turut berdampak pada tingkat fokus anak. Pasalnya, stunting dapat mengakibatkan gangguan pemusatan konsentrasi yang membuat anak lebih sulit belajar.
• Rentan mengalami penyakit tidak menular, enyakit tidak menular tersebut bisa berupa obesitas, penyakit jantung, dan hipertensi. Hingga kini, hubungan antara stunting dan penyakit tidak menular masih terus diteliti oleh para ahli.
• Kekebalan tubuh lebih rendah, Asupan nutrisi yang buruk dapat menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan, sehingga membuat anak lebih rentan mengalami penyakit infeksi berulang.
• Performa rendah, Stunting berdampak pula terhadap produktivitas dan performa kerja ketika anak menjadi dewasa. Ditemukan bahwa orang dewasa dengan tubuh pendek memiliki performa dan produktivitas kerja yang lebih rendah, yang kemudian menyebabkan penghasilan ekonomi yang lebih rendah. Hal tersebut dibandingkan dengan kelompok orang dewasa yang tidak mengalami stunting pada usia anak. 

Wajar jika setiap orang tua sangat mengkhawatirkan anaknya kalau terkena stunting karena dampaknya yang berbahaya saat terkena dan masa depan anak. Sebisa mungkin anak harus dijauhkan dan dicegah dari kondisi stunting. Maka dari itu, orang tua perlu mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan anak bisa terkena stunting. Genetik bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan seseorang memiliki tubuh pendek. Selain genetik, faktor lingkungan juga punya peran penting. Dua di antaranya adalah status gizi dan penyakit yang dimiliki anak. Anak harus memiliki status gizi yang cukup, bahkan sejak masih di dalam kandungan. Pastikan juga ibu hamil memiliki asupan makanan yang cukup. Lakukan kontrol kehamilan secara teratur dengan dokter atau tenaga kesehatan. Setelah anak lahir, status gizinya perlu diawasi hingga usia 2 tahun. Hal tersebut bisa dicapai dengan pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupannya, serta dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat.

Dalam memeriksa Kesehatan bayi hal wajib yang dilakukan melakukan menimbang berat badan sikecil. Untuk timbangan bayi dibutuhkan timbangan yang akurat dan tidak boleh sembarangan dalam memilih, jadi bagaimana caranya memilih timbangan bayi yang akurat dan cara mendapatkannya ? Kami memiliki solusi untuk Anda, PT Interskala Sehat Sejahtera memiliki timbangan bayi yang kualitasnya sudah tidak diragukan lagi, ,MK-BS25A merek MK-CELLS yang sudah terkenal dibidang timbangan dan sudah dipercaya dibanyak instasi Kesehatan. Jadi Anda tidak perlu ragu dalam memilih salah satu timbangan Kami ini.

Source:

https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/dampak-stunting-pada-masa-depan-anak